Sabtu, 27 Oktober 2012

Sepasang Sandal Baru untuk Ayah




Aku tak tahu bagaimana mengungkapkan rasa sayangku pada ayah. Dia adalah sosok pria yang paling hebat yang pernah aku temui di dunia ini. Orang yang tak pantang menyerah, dan selalu memberikan apapun yang anaknya mau.
Suara takbir menggema. Hari ini idul adha, kebetulan aku dan ibuku sedang berhalangan untuk melakukan sholat. Jadi hanya ayah dan adikku saja yang melakukan sholat.
Kulihat ayah sibuk sekali mencari baju kokohnya, jadi aku ikut campur untuk memilihkannya baju. Aku memilihkan baju kokoh berwarna coklat muda, walaupun bukan baru tapi kurasa itu masih sangatlah bagus. Ayah memang begitu, mengalah saja untuk anak. Padahal dia jarang sekali membeli baju. Kasihan..
Ayah dan adikku siap-siap berangkat ke masjid, rupanya adikku bersama teman-temannya itu tak mau kehabisan tempat jadi mereka pergi meninggalkan ayah. Aku yang masih mengantuk ini merebahkan diri kembali di kasur. Haaaa nyamannya. aku mendengar suara ayah diluar sedang mencuci sesuatu, kupikir ayah sudah pergi. Aku mengintipnya lewat jendela kamar, kebetulan jendela kamarku dekat dengan keran air. Aku melihat ayah sedang mencuci sandal jepitnya! Ya! SANDAL JEPIT!
Sandal itu yang sering ayah pakai saat pergi ke pasar untuk berdagang. Tak terasa aku menangis, bahkan untuk membeli sandal untuk dirinya sendiripun ayah tak mampu.
“Yah, kok pakai sandal itu?” Tanyaku menahan air mata jatuh lagi.
“Gak apa-apa, sandal yang bagusnya hilang. Mau beli lagi nanti kalau ada uang. Hehe”. Jawabnya hanya dengan senyuman dan berlalu sambil mengucap sallam.
Aku kembali masuk ke kamar. Sedih melihat ayah. Ayah selalu memberikan apa yang aku mau, tapi untuk dirinya sendiri ayah tak pernah. Melihat orang-orang pergi untuk menunaikan sholat lewat jendela itu menyenangkan, kuperhatikan sandal yang mereka pakai, bagus.. Ayah, akan kubelikan sandal yang bagus nanti..
Keesokan harinya, aku memberikan sandal bagus untuk ayah. Semoga sandal ini membawamu pada tempat yang benar.
Saat menuliskan ini, aku menangis. Tuhan jagalah ayah untukku, berikanlah dia kebahagiaan walau hanya lewat sandal. Pertemukan ayah dengan ka’bah mu. Aku tahu itu keinginan terbesar ayah. Hanya ini yang bisa aku lakukan, lewat sandal ini aku berterima kasih..
Ambil nyawaku, ketika aku mampu mempertemukan ayah pada Ka’bah..

Minggu, 21 Oktober 2012

Orang itu? apakah GILA?

    huptzzzz sudah lama tak mengobrol di tempat begaul ternama di Indramayu bareng teman lama Retno :) kami berdua memutuskan untuk pergi berkongkow ria. maklum, doi sekarang jadi guru les private jadi jadwalnya bejibun padat merayap hahah untunglah kali ini doi ada waktu buat gw, hahah :D
   Gw berdandan rapih dan elegan, maaf gw udah cantik dari sononye jangan iri apalagi dengki yah? dan langsung tancap gas (motor) menuju rumah Eno (retno) yang jauh sekali.. bahkan sampai 3 hari 3 malam.
   Setelah terombang-ambing di samudera dan mendaki gunung dengan ninja Hatori, gw sampai di depan rumah Eno dengan selamat!! prok...prok...prok
   Tak pakai lama, kami berseluncur menggunakan roket terbang menuju SC, not Senayan City tapi sport center. SC ini tempat anak gaol nongkrong, guys..
   Kami langsung duduk di VIP place. Adem.. hahaha kami bercanda gurau, mengobrol serius, tapi sesekali mencuri pandang kalau ada yang keceh badaaaaaiiiii!! :D tapi nyatanya, nihil. Mungkin persediaan cowo keceh lagi abis. hihi
    Sedang asyik-asyiknya  bercanda datanglah sesosok pria yang sepertinya kalau dideketin bau banget badannya. Wajahnya yang lusuh dan tingkahnya yang aneh. siapakah orang itu? berbicara sendiri, ah!! Sudah bukan rahasia lagi, ini memang orang gila!! gw udah takut banget nih, Eno apa lagi.. Masalah terbesar adalah yang gw pegang sekarang adalah mangkok (apa ya namanya) tahu gejrot, berabe kalau udah refleks nih mangkok bisa nempel di muka tuh orang.
    Kami cuma bisa berdoa agar dihindarkan dari aksi orang gila ini. Tapi tiba-tiba, kata terlontarkan dari mulut yang sepertinya agak bau ituu.
   "Suka saya,ya?" Katanya sambil memamerkan gigi kekuningannya.
   Gw udah merinding gak karuan, apalagi tuh orang sambil ngelihat wajah cute gw. jangan jangan.. eno yang udah takut setengah mati, malah bawa kunci motor katanya sih mau pergi aja kalau tuh orang deketin! sial! itu motor gw, gw balik naik apaaaaa??!!!
   Gw sama Eno jadi dibikin ga tenang akan hadirnya makhluk astral itu! oh NO!! Dia bolak-balik ga karuan, sadar dong ini bukan catwalk!!! ditambah lagi, dia nyanyi smabil joget-joget, dasar!! tapi ada sedikit hiburan juga kali yahhh :D
   Tidak sedikit orang menertwakan kami saat orang gila itu menggoda gw dan Eno. lu kira gw topeng monyet apa pake diliatin. Untung nih tusuk gigi pendek, kalau gak udah gw tusuk kali nih ke mata lo!! sorry emosi :D
    Wah, udah ga keliatan.. pikirku sudah pergi tapi nyatanya dia sedang duduk sendirian dipojokan. mungkin sedang merenung, atau sedang menunggu Eno untuk menghampirinya? Biarlah ini jadi rahasia Eno, orang gila itu dan Tuhan,,
   gw ngerti kalau Eno naksir berat sama orang itu, mungkin karena orang itu punya tato, semacam tato hadiah permen karet, kan maco gelaaa!! hahaha peace yah Eno.. :)
   Kami ngelanjutin obrolan soalnya tuh orang udah lagi diajak ngobrol hahaha setelah banyak menelan ludah karena es yang kami pesan sudah habis, kami memtuskan untuk pergi dan tanpa diduga-duga, orang gila itu mengejar kami!! what?!!!! kami langsung saja ngebut fiuhhhhh..
    Setelah gw nganter eno nih ya, ada hal yang ga Eno ketahui. Gw kejatohan kotoran burung. waw!!! fantastis banget hari ini!!!
  

Sabtu, 20 Oktober 2012

Surat cinta pertama...



Aku membuka mataku secara perlahan, sinar mentari mulai malu-malu menunjukan dirinya. Aku enggan beranjak dari tidurku, ini terlalu pagi untuk aku memulai kehidupan. Bicara soal kehidupan, aku tak tahu banyak karena sekarang aku masih duduk di bangku SD kelas 5. Ironis..
Untung saja ini hari minggu, aku tak perlu mandi sepagi ini kan? Tapi, aku baru teringat akan janjiku pada teman-teman! Ya! Bermain bersama. Terlalu pagi memang, tapi itulah kebiasaan kami berempat. Aku, Neng, Hilmi, dan Agus. Kami sering melakukan jalan bersama setiap minggu pagi. Bagiku, pagi adalah suci.. Tanpa polusi..
Pagi ini entah bagaimana terasa dingin sekali, jadi aku urungkan niat untuk mandi. Ya, sekedar cuci muka dan sikat gigi saja wajahku masih terlihat cantik hihi. Mempersiapkan diri secantik mungkin jadi rutinitasku setiap akan bertemu Agus. Ehemm!! Seperti yang teman-temanku katakan, dia menyukaiku. Sebenarnya, akupun menyukainya tapi.. aku malu mengungkapkannya dan berlaga kalau aku membencinya. Biarlah ini menjadi rahasia antara aku dan kamu J
Memang terlihat aneh, bukan? Anak seusia aku sudah mulai mengerti artinya mengagumi. Yang aku tahu, kita tak bisa mengatur kepada siapa perasaan ini akan kita berikan. Biarlah Tuhan yang mengaturnya, semoga pada orang yang tepat.
Aku melangkahkan kaki keluar rumah untuk menuggu kedua temanku datang yaitu Neng dan Hilmi. Rumah kami berdekatan, jadi jalan pun tak masalah. Sebelumnya, aku sudah berpamitan pada ibuku, kebetulan ayah sudah pergi ke pasar pagi-pagi buta. Tak lupa juga uang untuk bekal beli jajan, maklum kan anak SD.
Aku berkhayal akan bertemu Agus nanti. Rasanya grogi, jantungku berdebar kencang. Aneh, aku memang benar menyukainya. Lamunanku buyar ketika Neng dan Hilmi berteriak kencang memanggil namaku, mungkin sebagian orang ada yang terbangun akibat ulah mereka. Aku hanya tertawa kecil..
“Nyamper Agus kan nanti?” Tanyaku sumringah.
“Ya iya lah kan udah biasanya gitu kali.” Jawab Neng ketus, mungkin karena aku cuekin tadi.
Rumah Agus memang tak berdekatan dengan kami bertiga, ya hanya lima menit dari rumahku. Entah kenapa aku semangat sekali bertemu dengan Agus. Tak terasa kami sudah tepat di depan rumahnya. Kulihat dinding samping rumahnya bertuliskan huruf “R", teman-temannya bilang, Agus yang menuliskan itu yang berarti, Riris.. Apa iya? Aku mulai malu tak karuan.
“Agus, agus”. Kugetarkan suara merduku untuk memanggil sang pujaan hati.
Hilmi dan Neng hanya bingung melihat tingkah polaku yang tak biasa ini. Mengertilah teman, aku ini sedang jatuh cinta hihi.. Rupanya tak ada jawaban dari dalam rumah Agus. Tapi, tiba-tiba keluarlah Ibunya Agus. Wow, calon mertua..
“Agusnya lagi sakit tuh, jadi ga bisa ikutan.” Katanya lembut. Menenangkan..
“Oh, yaudah Bu, makasih ya. Assalamualaikum..” Jawab Neng sambil sesekali melirik kearah ku.
Aku tertunduk lemas. Sejujurnya bukan cemas karena Agus sakit, tapi karena aku tak bisa bertemu dengannya. Percuma aku pakai seluruh jepit rambut yang kemarin aku beli ini. Aku tak bisa menyembunyikan rona wajahku yang kecewa ini. Tapi, untunglah Neng dan Hilmi dapat menetralisir keadaan kacau-balauku ini hihi terima kasih, teman..
Kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan  menuju Alun-alun Kabupaten Indramayu. Kami tertawa, mengobrol seperti biasa. Tapi kali ini, Hilmi membawa sepasang raket badminton. Jadi kami bisa bermain. Aku yang paling jago bermain olahraga ini mampu ditaklukan Hilmi. Menyedihkan..
Tak terasa sudah 2 jam kami bermain-main disini, memang tak terasa jika waktu kita nikmati dengan senyuman dan gelak tawa J. Sebenarnya, aku masih ingin bermain tapi, apa daya kulihat kedua temanku sudah lelah, jadi kami memutuskan untuk pulang.
Setelah menempuh perjalanan yang sangat melelahkan dengan berjalan kaki, kami pun sampai di rumah masing-masing.
“Assalamualaikum”. Salamku pada seisi rumah.
“Waalaikumsalam”. Adikku menjawab. Sepertinya ibu seang mencuci di belakang, jadi dia tak tahu akan kedatanganku.
Aku menuju kamar dan merebahkan diri di kasur, nikmat sekali.. aku menyalakan kipas angin dan mencoba untuk tidur kembali walau badan penuh dengan keringat. Aku hampir terlelap, terlelap, terlelap dan..
“Riris…”. Terdengar suara laki-laki dari luar rumah.
Aku langsung keluar, mungkin saja Agus. Terlalu berharap yah? Rasa kecewapun hadir kembali saat yang kulihat adalah Iis,  teman sekelasku. Aku bingung kenapa dia datang ke rumahku? Tapi dia hanya diam saja sambil memberikan sepucuk amplop berwarna merah muda lalu pergi. Apa ini?
Buru-buru aku menuju kamarku, dan perlahan kubuka amplop yang berisi amplop tersebut. Ya Allah! Ini dari Agus! Hatiku rasanya tak karuan, jantungpun rasanya ingin berhenti berdetak. Aku mulai membuka isi surat itu..
Untuk Riris, di villa penantian..
To the point aja ya ris. Saya tuh suka kamu pas pertama ngelihat kamu. Senyum kamu bagai bidadari, wajah kamu juga manis. Saya suka kamu. Mau gak kamu jadi pacar saya? Saya tunggu balasan surat dari kamu ya..

Agus..
Ya Allah aku tak tahu harus menjawab apa. Ini pertama kalinya aku mendapat surat cinta. Ya! Surat cinta!! Mungkin agus tak mau bertemu ku tadi pagi karena malu dan memberiku surat cinta ini. Ya Allah aku ingin menangis. Berlebihan..
Esok harinya di sekolah. Aku malu untuk bertemu Agus, mungkin Aguspun akan begitu. Sejujurnya, hari ini aku akan memberikan balasan suratku padanya. Tapi entah mengapa, menatap matanya pun aku tak berani. Surat ini sudah aku persiapkan tadi malam, entah ini surat keberapa yang aku buat. Karena, sejujurnya aku tak bisa berpuitis.

Buat : Agus
Dari : Riris
Maaf ya, Gus. Kita kan masih kecil. Jadi, kita fokus saja untuk sekolah. Lagian kan bentar lagi ulangan umum jadi kita harus belajar. Maaf yah.. mungkin nant saja kalau kita udah lulus SD yah J
Aku beniat untuk memberikan surat ini seusai pulang sekolah. Di kelas, tak banyak yang tahu Agus mengirimkan surat cintnya padaku. Dan aku selalu saja masih berpura-pura berlaga membencinya dan kadang selalu sok jual mahal. Di kelas, Agus adalah laki-laki idaman. Teman-teman perempuanku tak malu-malu untuk mendekatkan diri padanya, kecuali aku!! Aku tak mau seperti mereka, berlebihan…
Kali ini, sekolah pulang agak cepat karena guru-guru akan bersiap untuk rapat. Aku akan memberikan surat ini jika Agus sendiri. Tapi, Agus malah asik-asikan dengan teman-teman perempuan di kelas kami. Aku ingin mendekatinya, tapi malu. Lagi pula, saat di kelas dia tidak menunjukan tingkah yang spesial kepadaku, aku jadi ragu apa benar itu surat dari Agus?
Aku memutuskan untuk pulang saja, mungkin lain kali saja aku berikan surat balasan ini. Aku berjalan pulang sendirian, kebetulan teman sebangku ku sakit. aku terus saja berfikir, apa aku harus memberikannya? Aku terhenti di temptt duduk tak jauh dari sekolahku berada. Tanpa berfikir panjang, aku robek kertas itu dan membuangnya. Tak penting juga aku membalasnya, lagipula akan menurunkan imageku. Karena yang teman-teman tahu, aku itu membenci        Agus.
Tingkat kegengsianku memanglah tinggi. Mungkin teman-temanku tahu kalau aku menyukai Agus tapi, aku sekuat tenaga untuk meyakinkan mereka bahwa aku membenci Agus.
Sampai ulangan umum kenaikan kelas usai, aku tak pernah memberikan balasan surat cintaku pada Agus. Bahkan, aku terlihat tidak menyukainya. Padahal, aku amat mengaguminya. Lagi-lagi, ini karena tingkat keegoisanku yang tinggi.
Kelas 6 kami lalui dengan cepat, serasa.. tak terasa, hari ini adalah hari perpisahan sekolah kami. Sedih harus meninggalkan teman-teman dan sekolah ini. Terutama, Agus.. aku melihatnya dengan agak lama sampai aku mengalihkan pandanganku saat Agus membalas pandanganku.
Aku dan beberapa temanku memainkan angklung sambil bernyanyi, tak terasa air mata jatuh begitu saja. Aku benci akan perpisahan, tapi itu adalah sesuatu yang tak bisa kita hindarkan. Dan hari ini berlalu dengan tangisan..
Sekarang, kami buakn lagi anak SD. Ini hari ke-4 setelah acara perpisahan itu terjadi. Aku bertekad, hari ini akan pergi ke rumah Agus dan menyatakan cinta. Sebelumnya, aku sudah mengumpulkan segala keberanian untuk hal ini.
Bersama Neng, aku menuju rumah Agus dengan semangat. Hatiku berdebar, surat cintaku ini sudah rapih terlipat.
“Assalamualaikum, Agus,,”. Sapaku lembut dan kuulangi berkali-kali karena tak ada jawaban.
Tiba-tiba seorang perempuan yang juga tetangganya menghampiri kami berdua,
“Cari Agus yah?”. Tanyanya.
“Iya, tahu Agus kemana gak, Bu?”
“Udah pindah waktu kemarin, katanya ke Subang.”. Jawabnya sambil berlalu karena anaknya merengek.
Deg! Hatiku remuk! Bagaimana bisa Agus pindah tanpa memberitahuku? Aku baru saja akan membalas suratnya, surat yang aku persiapkan hampir setahun ini. Aku meneteskan air mata, Neng hanya mengelus punggungku.. ini surat yang pertama aku terima..
Kalau mengingat hal itu, hatiku masih terasa sedih..
Aku menuliskan puisi untuknya setelah dia pergi..


Surat Cinta lama

Mataku tak bisa kualihkan
Dari selembar kertas usang
Berwarna merah muda memudar
Itu surat yang pertama kali aku terima
Saat aku masih terlalu muda untuk mengenal cinta
Sejujurnya, aku malu menerimannya
Tapi, apa daya

Sejenak ku bertanya
“Dimana dia sekarang?”
Aku ingin bertemu dengannya
Dan ucapkan cinta padanya



(cerpen ini berdasarkan pengalaman pribadi penulis)

Apa salah alay?

    Alay sedang menjadi trending topic di jaman sekarang,. Memang, kehadirannya selalu menuai kontroversi. Bukan itu saja, gerak-gerik alay juga sudah banyak menjadi sorotan publik saat ini. Apa yang salah dengan alay? Berbeda kah? Atau kita itu sama?
    Kesan buruk selalu datang ketika mendengar kata "alay". Itulah letak kesalahan kita, mereka (alay) bukanlah masalah yang serius bagi diri kita. Kadang, kita lebih mudah untuk mencibir orang lain daripada harus berkaca pada diri sendiri. Saya pun begitu adanya.
    Kehadiran alay di muka bumi ini banyak mengganggu di sebagian orang. Menurut mereka, alay adalah sekelompok orang yang norak dan tidak bisa berkaca. Saya sering menemui artikel tentang penolakan alay, bahkan di salah satu media sosial, saya menemukan group anti alay. Tetapi, apa yang saya lihat? Penghuni group itu juga adalah alay.
    Apa yang salah dengan alay? Apakah ini pemikiran kita yang salah tentang alay? Menjadi alay bukanlah hal yang hina dan dosa, bukan? lalu untuk apa kita mencibir? Seperti itulah kita bahkan saya, selalu menganggap orang lain rendah.
    Alay hanyalah predikat yang diberikan oleh orang lain. Seperti halnya orang lain berkata bahwa diri kita cantik, pintar, padahal kita tak pernah merasakan hal itu. Mungkin kita akan terliat alay di depan orang banyak tanpa kita sadari. Karena hal yang paling mutlak tentang diri kita adalah berasal dari mulut orang lain.
    Bagiku, alay tak mengganggu. Mereka tak menggangguku, mencibirku bahkan membenciku. Lalu untuk apa aku lakukan hal buruk itu kepada mereka? Biarkan mereka senang dengan dunia mereka saat ini.
    Alay atau gaul nya seseorang bukan dilihat dari apa yang kita kenakan, bagaimana kita berbicara. Tapi, lihatlah bagaimana kita BERPIKIR!! Tanpa sadar, kita tak pernah berpikir bahwa ketika kita mencibir dan membenci mereka (alay), kita adalah salah satu bagian dari mereka. Kata umpatan yang terbuang dari mulut kita, apakah itu hasil berpikir? Jika alay tak dapat berpikir, apa bedanya alay dengan kita?
    Aku pernah mencibir mereka. Bahkan sering.. Tapi aku sadar, mereka bukanlah musuh terberat  dalam hidup. Aku menganggap bahwa mereka hidup dengan nyaman.
    Mereka hanya ingin dihargai dan dianggap ada. Tak ada seorangpun mau mendapatkan predikat JELEK di mata orang banyak. Begitupun dengan mereka, kamu dan aku. Mereka selalu tersisihkan, terpojokkan, bahkan sering mendapatkan kata umpatan yang jelas merusak perasaanya. Lalu siapa kita? Kita berpikir tidak alay? Mengumpat mereka dengan kata yang tak pantas, apa kita bukan alay? sampai saat ini aku bertanya; APA SALAH ALAY?
       

Korean fever? Siapa takut…



Menjamurnya bintang dan drama-drama Korea di layar kaca pertelevisian Indonesia telah menghipnotis jutaan pasang mata yang melihat. Animo masyarakat Indonesia terhadap keberadaan pengaruh Korea ini sangat tinggi, bisa dilihat dari perubahan gaya hidup yang mengkiblatkan pada Negara gingseng tersebut.
Perubahan gaya hidup yang dimaksud adalah perubahan dari cara berpakaian yang meniru dari selebritis Korea. Sering kita jumpai di mall atau pusat perbelanjaan lainnya, para remaja berdandan ala korea, dari pakaian, make up, gaya rambut, dll. Ini mencirikan bahwa pengaruh korea sangat diterima baik di hati masyarakat Indonesia. Tak jarang dari mereka rela-rela menyempatkan waktu mereka untuk belajar bahasa Korea.
Seperti fenomena yang sudah ada di Indonesia, demam koreapun banyak membawa manfaat.
Dilihat dari dunia permusikan, demam korea menginspirasi para muda-mudi bangsa untuk berkreasi dan berinovasi dalam dunia music tanah air, seperti hadirnya boyband atau girlband yang sekarang popularitasnya sedang naik daun. Atau lebih bisa membuka cakrawala pengetahuan kita akan kebudayaan Negara orang.
Boyband atau girlband Indonesia membuat panggung music Indonesia lebih berwarna, ditambah lagi dengan wajah-wajah khas oriental yang mereka punya yang menjadi daya tarik dari penampilan mereka. Music yang energic serta diiringi dengan dance yang mengagumkan menjadikannya mereka dipuja-puja saat ini.
Music yang disuguhkan boyband atau girlband Indonesia ini tidak jauh berbeda dengan musik yang dibawakan boyband/girlband korea. Musik yang atraktif dan mampu membuat pendengar ingin menari inipun laris di pasaran. Genre yang menjadi kiblat kebanyakan boyband/girlband Indonesia inipun dinamakan K-Pop atau Korean pop.
Tidak hanya dalam genre musik saja yang mampu menghipnotis banyak orang, melainkan wajah-wajah dari boyband/girlband Indonesia inipun mampu menyedot perhatian pecinta music tanah air. Kulit putih, wajah oriental, dan gaya yang hampir serupa dengan korea inipun menjadikannya sebagai idola baru di kalangan remaja Indonesia.
Tetapi, yang harus kita perhatikan adalah jangan sampai identitas kita sebagai orang Indonesia memudar. Karena bagaimanapun juga hasil karya bangsa sendiri adalah yang terbaik.

Jumat, 19 Oktober 2012

Ayo menulis :)

   

Menulis adalah aktivitas menyusun atau merangkai kata, frasa, kalimat dan alinea serta dimensi-dimensi lainnya sehingga menjadi satu kesatuan yang padu dan utuh sebagai sebuah tulisan/narasi (Firdaus Putra A., 2008:3), hasilnya disebut tulisan (baca: karya tulis) dan orangnya disebut penulis.
Menulis juga dianggap sebagai kegiatan yang sulit loh. masa iya sih? Padahal, untuk pemula sih mudah saja kalau ingin bisa menulis. Yang pertama kita lakukan dan yang terpenting adalah TEKAD dan NIAT!! wuihhh ngeri.. Tapi bener loh, kalau kita ingin melakukan segala sesuatu yang baru, cobalah untuk NIAT!! Jangan sampe nih yaaa, sesuatu yang kita lakukan itu adalah hasil PAKSAAN. Soalnya bakal gak bagus juga hasilnya hihi :)
Abis tekad dan niat apa lagi nih Ryz? Wuihhh tenang-tenang.. apa kalian udah ada niat nih buat nulis? Oke nih.. Setelah kalian sudah mematangkan pikiran dan perasaan (lebay..) baru deh kalian mencoba menggali ide atau gagasan yang mau kalian ambil untuk bahan tulisan yang akan kamu buat!! Memang sih, menggali ide gagasan itu sangat sulit. Terbukti nih dari ucapan Henry Ford yang mengatakan bahwa "Berpikir adalah pekerjaan yang paling berat dari antara segala macam pekerjaan. Itulah sebabnya sedikit sekali orang yang senang melakukannya" Waduh susah dong? GAMPANG kok!! Caranya dengan MEMBACA!! Membaca dan menulis adalah satu kesatuan yang ga akan pernah kepisah, kaya anang-ashanty gituu hahah dengan membaca, kalian akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang banyak dan otomatis kalian akan mendapatkan ide atau gagasan yang luas juga sob!!
Tahukah kamu? otak manusia itu mampu menciptakan 1000 ide gagasan dalam setiap harinya.
Hal yang paling mudah untuk menemukan ide gagasan adalah coba untuk menuliskan tentang diri kalian sendiri, hal yang ada di sekitar kalian, seperti keluarga, teman, bahkan alam.. 
Setelah menemukan ide gagasan, kalian cobalah untuk merangkai kata. Tak perlu indah, ataupun puitis. Cukup dengan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti bagi sang pembaca ;) Misalnya tentang dirimu sendiri, pengalaman masa lalumu, atau tentang keindahan Indonesia. Yang terpenting!! kalian harus percaya diri akan tulisan yang kamu buat, sob!! jangan pernah berpikir bahwa tulisan yang kamu buat itu tidak bagus. Tapi, berpikirlah bahwa menulis itu menyenangkan!! :D dan..
SELAMAT MENULIS :)