Sabtu, 25 Januari 2014

I'm nerd and I'm proud of it

okey well, di kesempatan yang berbahagia ini gw mau kasih tau lo semua hasil tulisan temen gw yang gw temui lewat OMEGLE. dan maaf banget gw ga bisa ngasih tau lo semua siapa dia, bahkan gw sendiri gak tau hahahah :)) orang yang pengen dipanggil Bot ini misterius banget deh (semoga si Bot baca yah ) hahaha yaudah nih tulisannya disimak yah, bagus kok :)))

nerd...
sebuah kata2 dalam bahasa Inggris yang diartikan "cupu" dalam bahasa gaul Indonesia,
kadang2 menjadi kata2 yang kasar dan digunakan untuk mencela orang lain yang gak bisa gaul atau gak mengikuti pergaulan yang ada...

well...
gw akuin kadang2 gw suka ngatain orang lain cupu,
karna gaya bicara mereka,
gaya pergaulan mereka,
tingkah mereka,
kutu buku,
ketinggalan jaman,
nggak bisa diajak gaul,
bahkan yang agamanya tinggi "ini takut, itu takut!", *ckck gw setan ya?*
macem2 deh...

tapi ternyata klo lo nyemplung ke dunia mereka,
nggak seburuk yang lo kira kok...

coba pikirin deh...
melihat pergaulan yang ada sekarang:
behel, blackberry, nonton film yang up-to-date, fashion2, musik terbaru, nongkrong, warnet, point blank, dota, rf, banyak lagi deh...

dengan menjadi "nerd" yang dibilang orang ketinggalan jaman,
membuat kita jadi gak punya beban,

misalnya:
karna dianggap "nerd", seseorang yang gak up-to-date gak perlu resah
karna memang seharusnya dia nggak up-to-date...
dan jika dia up-to-date,
orang2 mungkin akan berkata:
"wah, lo asik juga yah ternyata, gw kira lo "nerdy" gitu..."

see? =)

dengan menjadi seseorang yang mempunyai image "nerd"
kita gak punya beban...
nggak perlu behel yang bikin mulut gak nyaman,
nggak perlu blackberry yang terkadang bikin autis (nggak semuanya yang punya BB itu autis ya! tapi kebanyakan =D ),
nggak perlu nggak perlu cape2 nyari berita tentang film terbaru atau musik yang lagi "IN",
sibuk2 beli majalah fashion buat liat apa sih model pakaian terbaru,
nongkrong yang ujung2nya cuma ngegosip(bagi wanita) atau ngerokok2(bagi pria),

atau untuk orang yang gaul di dunia game:
dengan menjadi "nerd"...
nggak perlu sibuk2 ke warnet, atau ngabisin waktu lama2 buat berlatih di komputer sendiri...
mungkin bagi yang doyan Point Blank,
nggak perlu sibuk main sampe ranknya tinggi(gw gak tau deh itu apaan namanya)
atau bagi yang doyan dota gak perlu takut skillnya turun,
karna takut kehilangan julukan "DEWA"-nya... =P
*jadi inget waktu dulu doyan R.O. =P *

dan yang gaul di jalur Agama:
wah...
yang ini no comment ah...
ntar orang2 yang Agama-nya dalem nyerang gw lagi...
wehehehe...
peace out! ;-D

masih ada jetsetter:
orang2 yang tajir gitu deh,
yang suka naik2 kapal pesiar,
hidupnya makmur,
everyday is a pleasure,
talking about politics, economy, mafia, luxury holiday,
damn filthy rich people!
*mungkin... gw belom pernah nyemplung ke dunia itu (susah ngikutinnya!)*

pergaulan terkadang seperti sebuah aliran musik...
membuat pengikutnya mencela pengikut aliran musik yang lain...
seperti musik yang keras mencela musik yang lembut... *slow bebeh...*
atau sebaliknya...
padahal musik yang lembut bisa bikin jiwa agak tenang,
dan musik yang keras bisa bikin semangat loh...
jadi, kenapa gak digabungin dua2nya?
agar bisa tenang dan tetap semangat...
*lebay banget kedengerannya, tapi asik ah =D *

yah...
intinya "nerd" itu cupu,
tapi cupu itu sendiri terbagi dalam beberapa jalur:
orang yang cupu didunia pergaulan, biasanya nggak cupu di dunia permainan...
orang yang cupu didunia permainan, biasanya nggak cupu di dunia pergaulan...
lo bolak balik aja deh sendiri,
sebenernya jalur "nerd" dan "gaul" itu sendiri masih banyak...
it's just i haven't discover it all yet...

so...
untuk orang yang merasa "nerd"
join dikit deh sama orang yang gaul... *walau terkadang yang gaul gak mau nerima*
dan buat yang gaul,
sedikit "nerd" gak ada salahnya kok...
'cause sometime being nerd can led us to real friends... =)

Well, gimana tulisannya ? keren kan? gw juga setelah baca ini jadi "Oh iya yah.." ngerasa tulisan ini jadi bahan refleksi gw banget :))
Happy reading guys! dan jangan lupa KOMEN!!!!

Kamis, 16 Januari 2014

Aku hanya ingin menangis...

     Apa yang kau takuti selain soal Tuhan dan kematian? Yang aku takuti selain itu adalah kehilangan kehidupanku yang menyenangkan. 
     Aku serasa ada di dalam mimpi buruk diriku sendiri. Aku mampu merasakan haru, tangisan yang menetes di pipi. Tapi entah kenapa mimpi ini tak kunjung selesai? Dan kenapa aku begitu sulit untuk membangunkan diriku sendiri?
Padahal, sebelum tidur aku selalu memanjatkan segala doa pada Sang Kuasa. Dihindarkan dari segala mimpi buruk. Tentang apapun itu..

Tapi sayangnya, ini bukan mimpi. Apa yang aku alami sekarang sangatlah nyata menampar hati. Sakitnya terasa hingga jauh dan tak akan lekas sembuh secepat sakit di jari. 
Aku masih terlalu muda untuk mendapatkan ini. Ujian mereka semua bilang. Atau bagiku ini sebuah teguran? Bagi aku yang selalu bertindak bodoh? 
     "Ada Tuhan di sampingmu yang akan selalu membantumu" Kata-kata yang bosan sekali aku dengar dari semua orang. Kurasa mereka belum pernah ada di posisiku sekarang. Akupun tak menyalahkan mereka.
Aku tak ingin mengeluh karena ayah dan ibu yang akhir-akhir ini sedang sakit, aku juga tak ingin mengeluh tentang perekonomian keluarga kami, tidak mengeluh tentang bisa atau tidakkah aku melanjutkan hidup, tentang segala sesuatu yang membuat aku mengeluh! Aku hanya ingin berbagi rasa. Itu saja. Bukan merasa putus asa, hanya saja ini sulit aku pendam sendiri..
     Sejak kecil aku selalu dididik sebagai wanita yang tegas dan tegar. Aku sudah mempraktekannya sekarang. Tapi entah kenapa, hati ini selalu berkata, aku juga wanita. Hati ini rapuh..

     Aku hanya ingin menangis..
     Itu saja..
     

Senin, 13 Januari 2014

Mengejar mimpi, dimanapun itu..

     Mimpi dimiliki semua manusia di bumi ini. Keinginan, cita-cita, angan dan segala sesuatu yang harus digapai. Itu manusiawi. Kita sebagai manusia tidak pernah puas dnegan apa yang telah kita dapat. Baik harta maupun ilmu pengetahuan. Tiada batas..
     Hambatan dan tantangan mampu hadir kapan saja kepada kita dalam menggapai segala sesuatunya. Semoga tidak membuat kita terhenti di tengah jalan.

Bagiku, jangan takut bermimpi tapi takutlah kalau mimpi itu akan hanya sebagai impian saja tanpa berusaha.

     Diremehkan, haaaaa sudah lama sekali aku tidak mendengar kata itu. Atau aku hanya mulai terbiasa diremehkan. Dengan persoalan dimana aku belajar sekarang, banyak orang memandang sebelah mata dengan kemampuan ku. Aku tidak tahu kalau UNIVERSITAS menjadi tolak ukur paling penting dalam menentukan BISA atau TIDAK nya seseorang dalam menggapai mimpi. Terlalu sempit pikirannya.
     Biarlah, ibuku pernah berkata. "Balas dendam dengan orang-orang yang pernah menjatuhkan dan meremehkan kita. Dengan prestasi yang kita punya!"
Sangat memotivasi sekali.

     Aku sendiri sadar, dengan kualitas pendidikan di universitas ku yang terbatas, memaksaku untuk "AYO! Jangan hanya dijejali dengan apa yang di kampus!"
   
Hal yang menyakitkan ketika aku dibandingkan dengan teman-teman ku yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi ternama. Beda ceritanya, bukan? Terdengar seperti cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih hahahahah
Setiap orang memiliki kemampuan nya masing-masing, ada yang pintar secara akademik dan secara non-akademik. Kita tidak bisa menyamaratakan kemampuan orang, bukan?

    Bla bla bla singkat cerita, itu kulupakan saja!

Aku pernah merasa bahwa "Oke gue cuma di universitas ini. gue cuma kaya apa banget. Ga guna" Tapi seiring dengan aku bertambah dewasa, "Oke, gue ada di universitas ini, gue mau jadi orang berguna".
     Ibuku pernah berkata, "Ibu mu ini lulusan universitas yang kurang bagus, tapi percaya gak percaya, ibu bisa meraih guru no 1 berprestasi tingkat nasional"
     Dimanapun kita belajar, nyatanya kita masih bisa menggapai cita-cita, mimpi, dan angan-angan kita asalkan ada tekad dan usaha yang kuat!
     
Jadi, MIMPI MU SAMPAI MANA? 

Aneh tapi Ada...

     Setiap pria pasti mendambakan sosok wanita cantik nan sholeheh untuk menjadi pendamping hidupnya. Ya walau bisa dibilang rupa si pria ini tidak terlalu tampan dan mapan. Biarlah, mungkin mau memperbaiki keturunan. 
     Contohnya saja ketika saya pergi berjalan-jalan dengan teman saya. Hitung-hitung cuci mata. Kalau bisa dapet gebetan kalau gak ya sekiranya nemuin temen lagi pacaran di pojokan, lumayan buat bahan gosip besok pagi. Eh eh ngelantur, lanjut!
    Biasa lah ya namanya juga anak muda, suka seliweran. Style yang dipake juga harus terkonsep. Dari mulai style ala-ala tomboy sampai feminim kebangetan. Well, itu soal selera kan?
Sedang asyiknya mengobrol di perjalanan, tiba-tiba datang sesosok makhluk (saya gak yakin itu.... ah sudahlah) hanya saja di cuaca kota saya yang sedang terik saat itu, masih sempat-sempatnya pria yang menaiki motor ninja itu memakai SYAL! HELLO? LO KATA INI KOREA! oke ris, mungkin itu efek ngeliat drama korea The Heirs..
     Jelas saya dan teman saya ilfeel duluan. Wong panas kok pake syal. Sinting.
     Tidak hanya itu, orang yang dengan gagahnya menunggangi ninja ini hanya memakai kaos dalam. Inget loh ya KAOS DALAM. saya yakin 10000000000000% kalau itu bukan tanktop atau lekton cem anak gaul. sama sekali bukan. Itu kaos dalam.. Itu kaos dalam. Saya mau nangis, tapi pengen ketawa tapi takut malah dia yang nangis. Jadi saya buang muka.
     Tak habis pikir, dia terus saja menggoda saya dan teman sejawat saya. Kupikir, apa-apan ini orang. 

Rupanya dia lelah, atau sudah tidak kuat dengan terpaan angin yang menghantam dadanya yang hanya dilapisi kaos dalam. bodoamat! Dia berlalu sambil menggaspol motor ninjanya. 
     Haaaaa akhirnya dia pergi juga walau bau badan nya masih agak terasa. Saya cuma bisa nahan nafas sejenak. Tidak sejenak, dari tadi, dari dia datang badannya sangat tidak enak untuk dihirup.
      Saya tidak bermaksut mengejek. Setiap orang punya selera nya masing-masing dalam berbusana. Haaaa yang pasti itu sangat menggelikan.
Tapi sudah saatnya kita berkaca, pantas kah kita berpakaian ini itu? Bukan untuk dilihat diri kita sendiri tapi untuk dilihat orang lain juga.
Jangan sampai kita menjadi bahan lelucon untuk orang lain. :)

Senin, 06 Januari 2014

Oh ho sobat.

     Mari berbicara tentang wanita. Tidak, maksudku berbicara tentang pembicaraan seorang wanita. Ya kalau tidak cinta ya pria. Begitu klasik. Topiknya hanya itu saja, tapi entah kenapa wanita bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membahas dua hal itu.
Tidak disalahkan memang, akupun begitu.
Bicara soal cinta, kita bicara soal hati. Hati ini bukan tenpat pemberhentian. Bukan untuk disinggahi sesaat lalu ditinggal lama sekali. Lalu kembali lagi untuk menetap. Tunggu, menetap atau hanya singgah sampai menemukan yang baru? Bodoh amat.

Aku bukan tak tahu kau sudah punya kekasih. Tak tahu malu sekali sampai aku meminta mu untuk terus menetap di hati ini.
Awalnya, aku merasa kaku. Seiring kau hadir di hidupku, aku menjadi yahhhh... pura-pura tidak tahu kalau kekasihmu itu adalah temanku.

Aku jahat? Begitu jahat?
Sudah kubilang, siapa yang bisa menyalahkan perasaan? Kita saling mencinta.

Aku berusaha untuk tak mengenali mu saat kau pegang erat wanita itu. Wanita berkulit mulus, rambut tergerai indah. Siapa peduli? Aku bisa. Berpura-pura adalah keahlian ku belakangan ini.

Temanku yang juga kekasihmu, aku mendengarkan ceritanya tentang mu beribu-ribu kali. Tapi tak ada satupun ucapannya yang membuatku membuka mata bahwa aku terlalu jauh dalam permainan ini.
Ya, aku sedang berpura-pura bukan?

Sudah yah, aku angkat telepon dulu. Mungkin dari pria itu. Karena kudengar mereka sudah putus :)

Minggu, 05 Januari 2014

BERITA BUSUK!

    Selaraskan apa yang kalian lihat dan kalian dengar! Jangan berpendapat dari apa yang kalian dengar, bisa saja telinga itu sudah penuh dengan isi berita sampah. 
    "Don't judge the book from the cover" Kurang lebih seperti itu ungkapan untuk kita dalam menilai seseorang. 
Aku merasa sedikit terganggu dengan banyaknya pendapat orang yang aku rasa sedikit "sotoy" bahkan terkesan ingin menjatuhkan. Well, setiap manusia di dunia ini berhak untuk menyampaikan pendapatnya. Tapi, apa perlu berisi tentang "kesotoyan" akan seseorang?
Bukan merasa sok "ngartis" atau bagaimana.

     Adakalanya, seseorang memakai "topeng" di wajahnya. Entah apa gunanya, yang pasti menutupi betapa jelek wajahnya. Maaf menyinggung. 
Aku tak suka berpura-pura. Bergaya lelaki, malas, bernada pedas, dll. Lalu aku berpura menjadi lemah lembut, kemayu hanya untuk mendapatkan pujian? Oh come on! ini tahun 2014! Cara itu lama sekali. sudah tak berlaku.

Biar aku jelaskan bagaimana aku sebenarnya. Bukan aku narsis, atau bersikap riya. Hanya saja hemmm anggap ini sebagai klarifikasi atas pemberitaan aku yang belakangan ini terasa begitu menjijikan untuk didengar.
Sebenarnya, aku adalah wanita. Biarpun selera pakaianku terlihat boyish, hanya saja wanita tetap wanita bukan? Aku sering berdandan di depan cermin sampai lama. Sampai aku tak tahu apa yang sebenarnya aku lakukan.
Aku PEMALAS. hahahaha biar aku coba sedikit untuk membela diri. Setiap pulang ke rumah, aku bisa dikatakan sebagai "maid" .mencuci baju lalu menjemurnya, lalu menyuci piring, dsb. Ini pekerjaan lazim kan? hanya karena aku senang tidur, lalu aku dianggap malas? WTF!

Tidak sayang orang tua. HELOOOOOOO? ini tingkat "kesotoyan" paling tinggi setinggi ubun-ubun fir'aun. Well, aku termasuk cuek. Bukan berarti melantarkan orang tua kan? Pada kenyataanya, aku yang paling terakhir tidur ketika malam datang. Setelah mengecek kamar ayah ibu dan adik lelakiku.
Memberikan air minum, lalu apa yang bisa aku lakukan untuk mereka maka aku lakukan.

     Haha awalnya mengganggu, semakin hari semakin aku terbiasa akan hal ini. Mereka yang mencibirku nyatanya tak lebih baik dari ku. Kerjaan mereka hanya mengotori mulut mereka sendiri. 
Mereka hanya melihatku dari kejauhan, tak heran kalau mata mereka rabun.

Aku hanya berpesan pada diriku sendiri. "Ketika aku sukses, tak perlu mempermalukan mereka. Mereka akan malu dengan dirinya sendiri"