Sabtu, 26 Desember 2015

Begini rasanya.....

Aku baru tahu, kalau bekerja telah banyak menelan waktu.

Bertemu ayah ibu jadi jarang kurasa.
Padahal masih serumah.
Pulang bekerja, mandi langsung merebah.
Sedikit waktu untuk berbincang, paling hanya bertegur sapa.

"Namanya hidup, ya kudu kerja Ris. Cari duit buat memenuhi kebetuhan" Katanya.. Kata temanku.

Lelah kurasa.
Jangan ditanya,
Yang sudah bekerja pasti tahu rasanya.
Tapi, masa iya menyerah?

Pulang malam sudah biasa.
Belum lagi jam makan terlewat.
Begitupun jam sholat.
Ya sudah biasa...

Salah satu cara untuk menghibur diri ya dengan bersyukur.
Kalau tidak, bisa jadi kita jatuh tersungkur.
Mana mau kan?
Susah payah cari kerjaan, masa malah diabaikan?

Bersyukur saja.
Lelah ya wajar. Namanya cari penghasilan.
Cari uang ga gampang.
Dulu, kalau minta uang gak diturutin langsung marah.
Sekarang, sadar kalau nyari uang memang susah.

Minggu, 13 Desember 2015

Mantan kekasih...

     Hai, sudah lama tidak bertatap muka. Atau paling tidak kita bertegur sapa, bisakah? 
Bagaimana kabarmu? Sudah menemukan cinta yang baru? Kau ini, terlalu terburu-buru. Padahal cinta kita ini masih bisa bersatu. 

Masih tampan kah kau sampai sekarang? Ku dengar kau makin dipuja wanita, membuatku cemburu saja. Coba kau bisa melihatku sekarang, aku sedang menekuk mukaku. Aku cemburu. Seperti aku yang dahulu, takut kamu diambil yang lain. Ih... posesifnya aku.

Hatiku sekarang berdetak kencang, aku tidak bohong.

Kemarin, aku menemukan poto kita berdua. Berpose mesra, Ingat tidak? Kau yang mencubit pipiku, aku yang merengut? Tidak ya? Ya sudah... Temanku bilang, "Kok masih disimpan? Buang saja." Tapi, aku diam saja. Senyum saja. Aku tidak akan pernah membuang sesuatu yang tidak bisa kuulang nantinya. Aku jawab itu dalam hati, kalau aku bicara temanku pasti marah. Bisa sejam nanti aku mendengarnya.

     Kamu tetap satu-satunya alasan yang buatku ku susah tidur. Benar kata orang, merindu itu memakan separuh waktu tidur kita di malam hari. Idih aku mulai berlebihan ya?
Aku mau menelponmu, itu tidak mungkin! Atau pura-pura salah mengirim pesan? Kan nanti aku seperti anak sekolahan.

Bukan hatiku saja yang bergetar, sekarang aku mulai tersenyum sendiri.

Aku lupa kenapa kita berpisah pada saat itu. Yang jelas, saat itu aku melihat kamu menggandeng wanita lain di depan mataku. Saat ku tanya, kau marah. Aku mengalah saja, percaya..... bahwa yang aku lihat itu salah.

 Sekarang, aku jadi merengut. Aku sedih...

      Sampai sekarang, aku selalu bertanya.."Apa yang wanita itu punya dan aku tidak?" selain dia cantik.... Ah iya, itu. Cantik
Wanita yang rambutnya tebal, panjang terurai indahnya. Mata yang bulat, hidung mancung dan bibir tipis menggemaskan. Sungguh bak malaikat.

Poto kau bersamanya pun, sama mesranya dengan poto kau dan aku dulu.
Tapi kau tak mencubit pipinya, kau menciumnya. Mencium pipi meronanya. Wanita itu kulihat sangat bahagia. Sambil bergaya dengan lucunya. Aku jadi ikut bahagia. Kalian pasangan istimewa.



Kau, mantan kekasihku.
Terima kasih telah pernah buatku bahagia.
Walau akhirnya, aku yang tlah kau buat terluka. Kecewa.
Tidak apa, memaafkan mu mudah.
Dan yang tersulit, adalah melupakannya...

Selamat dengan cinta yang baru.
Kalau aku jadi wanita itu, aku beruntung sekali memilkimu.
Tak akan aku lepaskan...
Tak akan aku tinggalkan...



Senin, 07 Desember 2015

NIKAH

"wah, udah lulus ya.. tinggal nikahnya aja nih."
"Umur udah pas tuh buat nikah"
NIKAH
NIKAH NIKAH
NIKAH NIKAH NIKAH

Stop it!!!
Hahaha ada banyak yang harus dipertimbangkan untuk menikah. Setiap orang punya impiannya masing-masing, mendesain sedemikian rupa bagaimana menikah nantinya. Ada yang ingin meniti karir dulu, atau ada yang "oke, kita sama-sama cari rejekinya", atau malah ada yang belum nikah karena masih jomblo.....masa iya nikahin payung? HEEEE maaf mblo ga maksut.

Menikah itu, idaman setiap manusia di dunia. Berkeluarga, memiliki suami, anak-anak yang lucu. Siapa coba yang enggak mau nikah sama pria idamannya? AHAY!!
Tapi menikah bukan hanya menyatukan perbedaan antar dua kelapa, KELAPA? kepala maksutnya. Bukan menyatukan dua hati saja. Tapi menyatukan keluarga satu dengan keluarga yang lain. Apalagi kalau keluarga doinya banyak bejibun, ngapalinnya mesti teliti. Ini sepupunya, ini kakaknya sepupunya mamahnya dia, ini anaknya paman yang nikah sama anak kedua dari neneknya dia. Nah!!!

Sejujurnya, usia memang bukan penghalang kita buat nikah ya guys. Mau muda, tua. Yang penting mah udah siap lahir batin. Insya Allah perjalanan pernikahannya mulus terus jossss! Hehehe
Selamat bagi kalian yang sudah menempuh kehidupan yang baru. Memasak bukan untuk kalian sendiri, tapi untuk pasangan juga. Berbagi tempat tidur (ini nih enaknya wkwkwk), bercanda gurau, bercengkrama dengan indahnya di bawah sinar rembulan sambil menatap bintang di sekelilingnya. Aduhay rasanya...

Jangan tanya, kapan aku menikah.
Tolong jangan tanya itu.......