Minggu, 13 Desember 2015

Mantan kekasih...

     Hai, sudah lama tidak bertatap muka. Atau paling tidak kita bertegur sapa, bisakah? 
Bagaimana kabarmu? Sudah menemukan cinta yang baru? Kau ini, terlalu terburu-buru. Padahal cinta kita ini masih bisa bersatu. 

Masih tampan kah kau sampai sekarang? Ku dengar kau makin dipuja wanita, membuatku cemburu saja. Coba kau bisa melihatku sekarang, aku sedang menekuk mukaku. Aku cemburu. Seperti aku yang dahulu, takut kamu diambil yang lain. Ih... posesifnya aku.

Hatiku sekarang berdetak kencang, aku tidak bohong.

Kemarin, aku menemukan poto kita berdua. Berpose mesra, Ingat tidak? Kau yang mencubit pipiku, aku yang merengut? Tidak ya? Ya sudah... Temanku bilang, "Kok masih disimpan? Buang saja." Tapi, aku diam saja. Senyum saja. Aku tidak akan pernah membuang sesuatu yang tidak bisa kuulang nantinya. Aku jawab itu dalam hati, kalau aku bicara temanku pasti marah. Bisa sejam nanti aku mendengarnya.

     Kamu tetap satu-satunya alasan yang buatku ku susah tidur. Benar kata orang, merindu itu memakan separuh waktu tidur kita di malam hari. Idih aku mulai berlebihan ya?
Aku mau menelponmu, itu tidak mungkin! Atau pura-pura salah mengirim pesan? Kan nanti aku seperti anak sekolahan.

Bukan hatiku saja yang bergetar, sekarang aku mulai tersenyum sendiri.

Aku lupa kenapa kita berpisah pada saat itu. Yang jelas, saat itu aku melihat kamu menggandeng wanita lain di depan mataku. Saat ku tanya, kau marah. Aku mengalah saja, percaya..... bahwa yang aku lihat itu salah.

 Sekarang, aku jadi merengut. Aku sedih...

      Sampai sekarang, aku selalu bertanya.."Apa yang wanita itu punya dan aku tidak?" selain dia cantik.... Ah iya, itu. Cantik
Wanita yang rambutnya tebal, panjang terurai indahnya. Mata yang bulat, hidung mancung dan bibir tipis menggemaskan. Sungguh bak malaikat.

Poto kau bersamanya pun, sama mesranya dengan poto kau dan aku dulu.
Tapi kau tak mencubit pipinya, kau menciumnya. Mencium pipi meronanya. Wanita itu kulihat sangat bahagia. Sambil bergaya dengan lucunya. Aku jadi ikut bahagia. Kalian pasangan istimewa.



Kau, mantan kekasihku.
Terima kasih telah pernah buatku bahagia.
Walau akhirnya, aku yang tlah kau buat terluka. Kecewa.
Tidak apa, memaafkan mu mudah.
Dan yang tersulit, adalah melupakannya...

Selamat dengan cinta yang baru.
Kalau aku jadi wanita itu, aku beruntung sekali memilkimu.
Tak akan aku lepaskan...
Tak akan aku tinggalkan...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar