Kamis, 16 Januari 2014

Aku hanya ingin menangis...

     Apa yang kau takuti selain soal Tuhan dan kematian? Yang aku takuti selain itu adalah kehilangan kehidupanku yang menyenangkan. 
     Aku serasa ada di dalam mimpi buruk diriku sendiri. Aku mampu merasakan haru, tangisan yang menetes di pipi. Tapi entah kenapa mimpi ini tak kunjung selesai? Dan kenapa aku begitu sulit untuk membangunkan diriku sendiri?
Padahal, sebelum tidur aku selalu memanjatkan segala doa pada Sang Kuasa. Dihindarkan dari segala mimpi buruk. Tentang apapun itu..

Tapi sayangnya, ini bukan mimpi. Apa yang aku alami sekarang sangatlah nyata menampar hati. Sakitnya terasa hingga jauh dan tak akan lekas sembuh secepat sakit di jari. 
Aku masih terlalu muda untuk mendapatkan ini. Ujian mereka semua bilang. Atau bagiku ini sebuah teguran? Bagi aku yang selalu bertindak bodoh? 
     "Ada Tuhan di sampingmu yang akan selalu membantumu" Kata-kata yang bosan sekali aku dengar dari semua orang. Kurasa mereka belum pernah ada di posisiku sekarang. Akupun tak menyalahkan mereka.
Aku tak ingin mengeluh karena ayah dan ibu yang akhir-akhir ini sedang sakit, aku juga tak ingin mengeluh tentang perekonomian keluarga kami, tidak mengeluh tentang bisa atau tidakkah aku melanjutkan hidup, tentang segala sesuatu yang membuat aku mengeluh! Aku hanya ingin berbagi rasa. Itu saja. Bukan merasa putus asa, hanya saja ini sulit aku pendam sendiri..
     Sejak kecil aku selalu dididik sebagai wanita yang tegas dan tegar. Aku sudah mempraktekannya sekarang. Tapi entah kenapa, hati ini selalu berkata, aku juga wanita. Hati ini rapuh..

     Aku hanya ingin menangis..
     Itu saja..
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar