Senin, 06 Januari 2014

Oh ho sobat.

     Mari berbicara tentang wanita. Tidak, maksudku berbicara tentang pembicaraan seorang wanita. Ya kalau tidak cinta ya pria. Begitu klasik. Topiknya hanya itu saja, tapi entah kenapa wanita bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membahas dua hal itu.
Tidak disalahkan memang, akupun begitu.
Bicara soal cinta, kita bicara soal hati. Hati ini bukan tenpat pemberhentian. Bukan untuk disinggahi sesaat lalu ditinggal lama sekali. Lalu kembali lagi untuk menetap. Tunggu, menetap atau hanya singgah sampai menemukan yang baru? Bodoh amat.

Aku bukan tak tahu kau sudah punya kekasih. Tak tahu malu sekali sampai aku meminta mu untuk terus menetap di hati ini.
Awalnya, aku merasa kaku. Seiring kau hadir di hidupku, aku menjadi yahhhh... pura-pura tidak tahu kalau kekasihmu itu adalah temanku.

Aku jahat? Begitu jahat?
Sudah kubilang, siapa yang bisa menyalahkan perasaan? Kita saling mencinta.

Aku berusaha untuk tak mengenali mu saat kau pegang erat wanita itu. Wanita berkulit mulus, rambut tergerai indah. Siapa peduli? Aku bisa. Berpura-pura adalah keahlian ku belakangan ini.

Temanku yang juga kekasihmu, aku mendengarkan ceritanya tentang mu beribu-ribu kali. Tapi tak ada satupun ucapannya yang membuatku membuka mata bahwa aku terlalu jauh dalam permainan ini.
Ya, aku sedang berpura-pura bukan?

Sudah yah, aku angkat telepon dulu. Mungkin dari pria itu. Karena kudengar mereka sudah putus :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar